Photobucket

Inilah Cara Menghadapi 6 Perangai Teman


Efisiensi menjadi alasan bagi sejumlah orang yang memilih berbagi kamar. Termasuk untuk Anda yang bekerja di pusat kota, dan memilih kost untuk menghemat waktu dan tenaga. Tinggal bersama teman atau saudara dalam satu rumah atau bahkan satu kamar butuh saling pengertian.

Pernahkah Anda menemukan perilaku teman kost yang menganggu atau membuat suasana menjadi tak nyaman? Apakah salah satunya terdapat pada enam tipe teman sekamar berikut ini? Simak cara mengatasinya:

1. Hobi tidur
Di siang hari atau sore, saat Anda pulang kerja, yang ditemukan adalah teman sekamar yang sedang nyenyak tertidur, termasuk hari libur. Di mana pun ia merasa nyaman, ia akan tertidur dengan pulasnya. Termasuk di sofa tempat Anda ingin melepas lelah usai bekerja.

Bagaimanapun teman Anda punya hak untuk tidur bukan? Mungkin pekerjaan yang memaksanya terjaga hingga larut, membuatnya lebih sering tidur di waktu siang atau sore. Yang perlu Anda lakukan adalah kenali jadwalnya dan lakukan penyesuaian. Atau buat saja kesepakatan, kalau ingin tidur sebaiknya di kamar bukan di sofa, sehingga tak menganggu waktu santai Anda.

2. Manusia malam
Bagaimana jika aktivitas teman Anda lebih banyak dilakukan di malam hari? Anda perlu memahami mengapa ia melakukan pekerjaan di malam hari di rumah. Pekerjaan freelance, desain atau pekerjaan seni lainnya membutuhkan ide yang bisa datang kapan saja. Termasuk di malam hari. Bisa jadi waktu inilah yang dianggap paling inspiratif bagi teman kost Anda.

Lain halnya, jika teman Anda pulang tak sadar diri akibat terlalu banyak party di klub malam. Lantas menganggu waktu tidur Anda dengan pulang larut. Atau contoh lain, teman yang hobi games online dan melakukannya di malam hari, dan menganggu ketenangan Anda. Sebaiknya, perangai buruk seperti ini jangan didiamkan. Cari waktu untuk bicara dan membuat kesepakatan bersama.

3. Kekanakan
Orang dewasa masih juga bersikap tak dewasa atau kekanakan. Inikah yang Anda temukan dalam diri teman sekamar Anda? Tandanya selalu meminta bantuan kepada Anda dan tak pernah menjalankan pembagian tugas yang sudah disepakati bersama. Bahkan, teman Anda seringkali tak sungkan meminta bantuan Anda menyiapkan sarapan atau kegiatan lain yang seharusnya menjadi tanggung jawab personal.

Jangan lakukan apapun yang seharusnya memang tidak perlu Anda lakukan. Mulai membuat batasan tegas. Teman Anda perlu belajar bertanggung jawab atas dirinya.

4. Privasi
Meski tinggal satu atap bukan berarti Anda atau teman sekamar bebas melakukan apa saja semau hati. Apalagi jika menyangkut urusan privat. Anda tentu tak ingin menyaksikan pertengkaran, perselisihan, rekan Anda bersama pasangan atau keluarganya. Buatlah kesepakatan, jika teman Anda atau bahkan Anda sendiri perlu waktu privat. Rencanakan sejak awal agar tak ada pihak yang merasa terganggu. Termasuk ketika Anda atau teman sekamar membutuhkan waktu privat bersama pasangan, kerabat, bahkan keluarga yang datang untuk bersenang-senang. Jika sudah terjadwal, dan Anda merasa tak nyaman untuk berbaur bersama mereka, Anda bisa merencanakan kegiatan lain yang lebih menyenangkan.

5. Klepto
Tindakan mencuri takkan bisa ditoleransi. Apalagi jika Anda memergoki sendiri perilaku buruk teman sekamar ini. Jangan sungkan untuk berkonfrontasi. Bicarakan dengan teman Anda. Jika masih juga tak berubah, tak ada alasan untuk tetap tinggal bersama.

6. Berbeda selera dan karakter
Tak mudah mencari teman sekamar yang benar-benar cocok dengan karakter Anda. Jika pun akhirnya tetap harus tinggal bersama orang yang berbeda selera dan karakter, Anda perlu memiliki toleransi besar. Anda tak bisa mengubah tabiat orang lain. Yang Anda bisa lakukan adalah memahami dan mencari sisi baik darinya. Atau, mintalah teman baik dari teman sekamar itu untuk memberitahu, apa saja perilaku yang menurut Anda mulai menganggu. Terlalu boros menghabiskan makanan misalnya atau hal lain yang menyangkut kebutuhan hidup bersama.

Pernah punya pengalaman unik lain saat berbagi kamar?